Gambar Sampul Seni Budaya · BAB 5 BEREKSPRESI MELALUI KARYA SENI RUPA
Seni Budaya · BAB 5 BEREKSPRESI MELALUI KARYA SENI RUPA
Tri Edy Margono Aziz

23/08/2021 05:01:16

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Indonesia sangat kaya dengan karya tekstil, salah satunya adalah karya

seni tradisional tenun ikat dan songket. Teknik berkarya seni lainnya

yang dikenal sejak zaman batu prasejarah adalah teknik grafis. Jika

nenek moyang kita sudah kreatif berkarya, bagaimana dengan kita yang

memiliki perangkat yang lebih lengkap? Kamu tentu punya kesempatan

untuk berkarya lebih kreatif. Hasil-hasil karyamu dapat dikemas sedemikian

rupa untuk dipamerkan dalam kegiatan pameran sekolah.

Pada bab ini,

kamu akan belajar tentang tenun dan grafis sekaligus cara membuatnya, serta

tata cara melakukan kegiatan pameran di kelas atau sekolah.

Sumber: serrum.org (10-02-2009)

BEREKBEREK

BEREKBEREK

BEREK

SPRESI MEL

SPRESI MEL

SPRESI MEL

SPRESI MEL

SPRESI MEL

ALAL

ALAL

AL

UIUI

UIUI

UI

KARKAR

KARKAR

KAR

YY

YY

Y

A SENI RA SENI R

A SENI RA SENI R

A SENI R

UPUP

UPUP

UP

AA

AA

A

BABBAB

BABBAB

BAB

5

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

108

PP

PP

P

ee

ee

e

tt

tt

t

a Ka K

a Ka K

a K

onseponsep

onseponsep

onsep

Pada bab ini, kamu akan mempelajari materi sesuai dengan

bagan peta konsep berikut.

KK

KK

K

atat

atat

at

a Ka K

a Ka K

a K

unciunci

unciunci

unci



Berekspresi



Kain tenun



Membuat karya tenun



Seni grafis



Membuat cetak tinggi



Pameran karya seni rupa



Pameran kelas atau sekolah



Tata cara pelaksanaan pameran

pembahasannya meliputi

Berekspresi melalui

karya seni rupa

Kain tenun

Nusantara

Pameran karya seni

rupa sekolah

Pengertian,

tujuan, dan

jenis-jenis

pameran

membahas tentang

Seni grafis

Tata cara

pelaksanaan

pameran

Jenis-jenis

kain tenun

Membuat

karya tenun

membahas tentang

Jenis-jenis

seni grafis

Membuat

cetak tinggi

membahas tentang

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

109

Karya tenun di Indonesia terbentuk melalui proses

waktu yang panjang sejak zaman kebudayaan Dongson

prasejarah. Kain tenun dengan segenap teknik dan ragam

hiasnya telah mengalami perkembangan hingga terbentuk

karya tekstil yang bernilai seni tinggi.

1. Jenis-jenis kain tenun

Ada dua jenis kain tenun, yaitu tenun ikat dan tenun

songket. Perbedaan keduanya terletak pada bahan yang

digunakan dan teknik pembuatannya.

a. Tenun ikat

Tenun ikat

adalah kain tenun yang pembentukan

ragam hiasnya dibuat dengan cara mengikat bagian-

bagian benangnya. Sejarah pembuatan tenun Nusantara

diawali dengan adanya t

enun ikat lungsi yang sudah

ada sejak zaman prasejarah.

Tenun ikat lungsi

adalah

tenun yang teknik pembentukan ragam

hiasnya dibuat

dengan cara mengikat benang lungsinya, yaitu benang

yang vertikal. Persebaran tenun ikat lungsi, antara lain

di Toraja, Sulawesi Selatan, Minahasa (Sulawesi Utara),

Batak (Sumatra Utara), Sumba (NTT), Flores, dan di

pedalaman Kalimantan.

Pada perkembangan selanjutnya, dikenal pula pem-

buatan tenun dengan teknik ikat pakan (jalur hori-

zontal). Bahan-bahan yang digunakan dalam tenun

ikat adalah benang kapas, dapat juga menggunakan

benang sutra alam, seperti pada tenun ikat Nusapenida

(Bali) dan Padang. Tenun ikat ini oleh sebagian masyarakat

lebih dikenal dengan sebutan kain ulos.

b. Tenun songket

Tenun songket atau populer dengan sebutan kain songket

adalah jenis kain tenun yang penciptaannya dimulai

setelah adanya tenun ikat. Teknik pembuatan tenun

songket sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah

dengan adanya teknik pakan tambahan dan lungsi

tambahan. Namun kain songket yang menggunakan

benang emas, benang perak, atau benang sutra m

ulai

KK

KK

K

ain Tain T

ain Tain T

ain T

enun Nenun N

enun Nenun N

enun N

usantusant

usantusant

usant

arar

arar

ar

aa

aa

a

AA

AA

A



Seni tenun berkaitan

erat dengan budaya,

kepercayaan, dan

lingkungan alam daerah

setempat. Karena

budaya, kepercayaan,

dan lingkungan alam

berbeda antara daerah

yang satu dengan yang

lain, maka seni tenun

setiap daerah juga

berbeda.

WW

WW

W

aa

aa

a

ww

ww

w

asanasan

asanasan

asan

SeniSeni

SeniSeni

Seni

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

110

diterapkan semenjak adanya hubungan perdagangan

kerajaan di Sumatera dengan orang-orang asing t

erutama

dari Cina. Benang sutra yang didapatkan d

ari luar

diterapkan dalam kain tenun yang kemudian dikenal

dengan sebutan kain songket.

Kain songket

adalah

kain tenun yang dibuat m

elalui suatu teknik memb

erikan

benang tambahan berupa benang emas, benang perak,

atau benang sutra dengan cara dicukit atau disongket.

Pembentukan corak pada tenunan sangat dipengaruhi

oleh bahan-bahan yang digunakan, yang membentuk

desain itu sendiri. Ada desain benang sutra yang

ditempatkan di atas dasar benang kapas. Ada desain

yang terbentuk dari jenis benang yang sama, misalnya

dari sesama benang kapas atau sesama benang sutra,

atau dari jenis benang lainnya. Daerah-daerah tertentu

di Indonesia yang menjadi awal pembuatan songket,

antara lain Palembang (Sumsel), Donggala (Sulteng),

Bugis (Sulsel), dan Bali.

Gambar 5.

Gambar 5.

Gambar 5.

Gambar 5.

Gambar 5.

11

11

1

a) Kain tenun ulap doyo

bermotif kait segi

empat dan tumpal,

dari Kaltim.

b) Kain songket dengan

sutra merah bermotif

bunga dalam jalur-

jalur, dari Sumbar.

2. Membuat karya tenun

Bahan dasar pembuatan tenun adalah benang kapas

dan sutra yang banyak terdapat di Indonesia. Tradisi

membuat tenun di Flores sebagai daerah penghasil kapas,

sudah berlangsung sejak dulu hingga sekarang. Berikut

kamu akan belajar membuat karya tenun sendiri, dengan

peralatan yang sederhana dan teknik yang lebih mudah.

Sumber: Kain Songket, 2007

b)

a)

Sumber: nga.gov.au (11-02-2009)

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

111

a. Membuat cetakan tenun

Tahap awal sebelum membuat karya tenun adalah

membuat cetakan tenun terlebih dahulu. Bahan dan

peralatan yang diperlukan untuk membuatnya, yaitu

kayu (kayu reng), paku (ukuran kecil dan sedang), gergaji,

palu, pensil, dan kertas. Langkah-langkah dalam proses

pembuatan cetakan tenun sebagai berikut.

1 ) Pola kayu akan dibuat membentuk bingkai segiempat.

Ukurannya sesuai dengan yang kita inginkan. Artinya,

sesuai fungsi tenunan yang dibuat, misalnya untuk

taplak.

2) Kayu dipotong sesuai pola dan ukuran yang

ditentukan.

3) Setiap ujung kayu dipotong membentuk siku sesuai

ukuran yang ditentukan.

4) Tancapkan paku ukuran sedang pada kayu dengan

jarak setiap + 5 cm.

5) Gabungkan keempat ujung batang kayu dengan

menancapkan paku hingga membentuk bingkai

yang siap dipakai untuk membuat tenunan.

Untuk memudahkanmu memahami langkah-langkah

tersebut di atas, perhatikan Gambar 5.2 berikut.

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Proses pembuatan cetakan

tenun.

5)

3)

4)

1)

2)

b. Membuat tenunan

Setelah pembuatan alat cetak tenun selesai, berikutnya

mempersiapkan bahan dan alat pembuatan tenunan.

Bahan yang diperlukan, yaitu benang

wol

dengan

perpaduan warna yang serasi, misalnya merah hati,

oranye, dan kuning; atau biru, hijau, dan kuning.

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

112

Peralatan yang dibutuhkan, antara lain gunting,

peniti, dan cetakan tenun.

Pembuatan tenunan melalui beberapa tahapan

berikut.

1) Membuat rencana penataan warna yang digunakan

dalam tenunan. Hitung jumlah paku yang ada,

kemudian gambarlah pola di atas kertas.

2) Ambil benang sesuai pola, ikatkan dengan kuat

pada paku paling tepi.

3) Ikatkan secara melingkar pada paku. Jika kamu

menginginkan jumlah talinya delapan, ikatkan

empat putaran. Jika berganti benang maka benang

yang terakhir diikat kuat.

4) Ikatkan benang secara diagonal.

5) Setelah semua jalur ikatan benang sudah terhubung,

kemudian potong semua ujung benang yang

terikat pada paku.

6) Tenunan hasil karyamu telah selesai dan dapat

digunakan sebagai taplak meja.

Untuk memudahkan memahami langkah-langkah

tersebut di atas, perhatikan Gambar 5.3 berikut.

Gambar 5.3

Gambar 5.3

Gambar 5.3

Gambar 5.3

Gambar 5.3

Tahapan membuat

tenunan.

2)

1)

Hijau

Biru

Kuning

3)

c)

6)

5)

4)

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

113

Istilah grafis berasal dari bahasa Inggris

graph

atau

graphic

yang berarti membuat tulisan atau gambar dengan

cara ditoreh atau digores. Grafi atau grafis juga bisa

diartikan gambaran nyata. Dengan demikian,

seni grafis

adalah karya seni rupa dua dimensi yang proses pem-

buatannya melalui teknik cetak.

1. Jenis-jenis seni grafis

Pembagian jenis seni grafis dilakukan berdasarkan

teknik pembuatannya. Bahan dan alat yang dipakai juga

beragam sesuai teknik yang digunakan. Jenis-jenis seni

grafis berdasarkan teknik pembuatannya dapat dibedakan

sebagai berikut.

a. Cetak dalam (

intaglio print

)

Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari alu-

minium yang permukaannya ditoreh hingga meng-

hasilkan goresan yang dalam. Tinta lalu dituangkan

pada bagian yang dalam tersebut. Kertas yang sudah

dibasahi dengan

air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan

melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau

tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk

menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, atau logam

runcing.

b. Cetak saring (

screen printing

)

Proses pembuatan cetak saring biasa disebut teknik sablon.

Proses pembuatan cetak saring melalui tahapan

pembuatan dari bahan

screen

,

yaitu kain yang dilapisi

Kerjakan bersama teman kelompokmu.

Cari informasi tentang karya tenun yang terdapat di

Nusantara melalui media cetak atau elektronik.

Kelompokkan informasi yang kamu peroleh ber-

dasarkan asal daerah, jenis (tenun ikat atau songket),

bahan, motif, dan bentuknya (misalnya, sarung,

selendang, ikat kepala).

Seni Grafis

Seni Grafis

Seni Grafis

Seni Grafis

Seni Grafis

BB

BB

B



Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Hasil seni grafis meng-

gunakan teknik cetak

dalam.

Sumber: www.claireferguson. com

(11-02-2009)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

114

bahan peka cahaya. Disebut cetak saring karena tinta

yang terdapat di atas permukaan

screen

akan tersaring

melalui pori-porinya menembus permukaan kertas

atau media lain yang dikehendaki, misalnya kain dan

benda-benda berpermukaan datar lainnya.

c.

Cetak datar

Cetak datar

adalah suatu teknik memperbanyak atau

memproduksi suatu gambar atau tulisan dengan meng-

gunakan media cetakan yang mempunyai permukaan

datar atau rata. Teknik cetak datar sekarang ini dapat

dijumpai pada sistem mesin cetak dan teknik foto mekanik.

d. Cetak tinggi

Proses pembuatan cetak tinggi menggunakan cetakan

dari bahan yang dicukil sehingga menghasilkan

permukaan tinggi dan rendah (bagian yang menonjol

dan yang tenggelam). Bentuk permukaan tinggi dan

rendah tersebut dinamakan relief.

Dari keempat jenis teknik berkarya membuat cetak grafis

tersebut, yang akan kita pelajari lebih lanjut ialah membuat

cetak tinggi.

2. Membuat cetak tinggi

Pembuatan gambar dengan teknik cetak tinggi dapat

menghasilkan karya yang menarik, yang berbeda dengan

gambar atau lukisan lain yang pernah kamu buat. Proses

pembuatannya cukup mudah.

a. Bahan dan alat

Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan cetak

tinggi adalah acuan cetak (

plat klise

). Acuan cetak dapat

dibuat dari papan, kayu triplek atau

hard board

, malam

atau lilin yang telah dibentuk lempengan, dan sabun

batangan.

Alat yang diperlukan untuk membuat cetak tinggi,

yaitu sebagai berikut.

1) Pahat dan pencungkil kayu, digunakan untuk

membentuk gambar pada acuan cetak. Bisa juga

dengan menggunakan pisau

cutter

, namun harus

dilakukan dengan hati-hati.

2) Tinta cetak, biasa dipakai di percetakan, bentuknya

kental. Bisa juga diganti dengan cat air atau cat

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

115

poster dicampur

gliserin

(bisa dibeli di apotek). Untuk

pencampurannya kira-kira sekental pasta gigi.

3) Rol karet, kertas putih (kertas gambar), dan pensil.

b. Proses pembuatan cetak tinggi

Proses pembuatan cetak tinggi sebagai berikut.

1) Buat sketsa gambar terlebih dulu pada acuan cetak.

2) Cukil dan pahatlah dengan pahat grafis atau pahat

coret. Artinya, bagian yang tidak boleh terkena tinta

dibuang.

3 ) Ratakan tinta di atas kaca dengan menggunakan rol.

4) Beri tinta pada permukaan acuan cetak dengan

menggunakan rol.

5) Letakkan acuan cetak di atas kertas (posisi cetakan

menghadap ke bawah menempel kertas).

6) Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tekan

permukaan kertas dengan menggunakan rol.

7) Angkat kertas perlahan-lahan dari permukaan acuan

cetak.

8) Hasil karya yang dibuat sudah selesai. Agar tampil

menarik, tempatkan karya tersebut pada pigura.

Untuk memudahkan memahami langkah-langkah

tersebut di atas, perhatikan Gambar 5.5 berikut.

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Proses pembuatan cetak

tinggi.

4)

1)

2)

3)

6)

Rol

5)

Kertas

Acuan cetak

7)

8)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

116

Kerjakan tugas ini secara mandiri.

·

Jelaskan kaitan antara penciptaan karya tenun dengan

ketersediaan bahan alam dan budaya (makna simbolis

dan fungsi) daerah setempat.

·

Jelaskan hubungan ant

ara sejarah terciptanya tenun

songket di Indonesia dengan pengaruh dari luar.

PP

PP

P

ameramer

ameramer

amer

an Kan K

an Kan K

an K

arar

arar

ar

yy

yy

y

a Seni Ra Seni R

a Seni Ra Seni R

a Seni R

upa Kupa K

upa Kupa K

upa K

elas atelas at

elas atelas at

elas at

au Sekau Sek

au Sekau Sek

au Sek

olaholah

olaholah

olah

CC

CC

C



1. Pengertian, tujuan, dan jenis-jenis pameran karya

seni rupa kelas atau sekolah

Pameran karya seni rupa kelas atau sekolah

adalah

kegiatan memperlihatkan karya seni rupa yang dihasilkan

oleh siswa selama menempuh pembelajaran di sekolah

kepada khalayak umum, baik di dalam lingkungan sekolah

maupun di luar lingkungan sekolah.

Tujuan pameran seni rupa secara umum adalah untuk

mendapatkan tanggapan, penilaian, atau apresiasi dari

khalayak umum. Khalayak umum di sekolah berarti yang

berada dalam lingkungan sekolah. Tujuan pameran secara

khusus adalah bagian dari pembelajaran siswa itu sendiri,

yang antara lain untuk meningkatkan daya kreativitas siswa

dan menumbuhkan sikap apresiasi dalam berkesenian,

khususnya seni rupa. Selain tujuan-tujuan tersebut, pameran

seni rupa juga akan memberikan banyak manfaat tersendiri

bagi siswa. Misalnya, untuk menumbuhkan rasa percaya diri

dalam berekspresi seni, membangun kerjasama, memupuk

rasa kebersamaan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pameran

juga merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat, baik

dalam dimensi seni maupun sosial.

Jenis-jenis pameran seni rupa berdasarkan pesertanya

dapat dibagi dua sebagai berikut.

a. Pameran tunggal

Pameran tunggal

adalah pameran yang dilakukan oleh

seorang seniman saja yang memamerkan hasil karyanya

secara pribadi.

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

117

b. Pameran bersama

Pameran bersama

adalah pameran yang dilaks

anakan

secara bersama atau berkelompok. Hasil karya yang

dipamerkan merupakan gabungan dari semua karya

peserta pameran. Jika pelaks

anaan pam

eran diikuti lebih

dari satu orang peserta, berarti sudah termasuk pameran

bersama. Misalnya, pame

ran beberapa pelukis b

eraliran

ekspresionis yang menamakan diri kelompok tertentu.

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6

a) Pameran tunggal,

lukisan beraliran

realis karya Josephine

Linggar di Jakarta.

b) Pameran bersama

yang diikuti

sekelompok seniman

di Bandung.

2. Tata cara pelaksanaan pameran

Untuk mengadakan pameran seni rupa kelas atau

sekolah, tata cara pelaksanaannya bisa bermacam-macam,

namun semua mempunyai unsur kesamaan prinsip, yaitu

adanya pembagian tugas (org

anisasi kepanitiaan), adanya

sarana dan prasara

na, persiap

an, dan pelaksanaan. Tata cara

pelaksanaan tersebut

, menyangkut seluruh proses kegiatan

pameran dari tahap persiapan awal hingga pelaksanaan

pameran.

a. Persiapan awal

Persiapan pameran perlu dilakukan secara matang,

artinya rencana kegiatan dilakukan dengan cermat dan

detail. Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan dalam

kegiatan pameran sebagai berikut.

1) Pengorganisasian

Organisasi kepanitiaan bertugas mengelola sumber

daya yang ada dengan dilandasi kerjasama yang baik

dan bertanggung jawab. Di dalam struktur organisasi

terdapat pembagian tugas yang jelas dan sesuai

dengan bidangnya.

Sumber: simplepanel.files.wordpress.com

(11-02-2009)

Sumber: www.maranatha.edu (11-02-2009)

a)

b)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

118

Langkah pertama pengorganisasian adalah mem-

bentuk kepanitiaan. Kepanitiaan pameran sekolah

dapat disusun sebagai berikut.

a)

Pelindung

, bertanggung jawab terhadap ter-

laksananya kegiatan pameran. Pelindung

dijabat oleh kepala sekolah.

b)

Penanggung jawab

, memberi arahan dan

bimbingan tentang kegiatan yang akan di-

lakukan. Penanggung jawab dijabat oleh guru

mata pelajaran kesenian.

c)

Ketua

, mengatur dan memimpin semua kegiatan

yang berhubungan dengan pelaksanaan

pameran. Ketua dijabat oleh siswa.

d)

Wakil ketua

, membantu tugas ketua. Wakil ketua

dijabat oleh siswa.

e)

Sekretaris

, mengatur kesekretariatan, misalnya

surat-menyurat dan pembuatan proposal.

Sekretaris dijabat oleh siswa.

f)

Bendahara

, mengatur pemasukan dan penge-

luaran keuangan. Bendahara dijabat oleh

siswa.

Susunan panitia tersebut dibantu juga oleh seksi-seksi,

antara lain seksi penyeleksi, seksi dekorasi, seksi

dokumentasi, seksi publikasi, seksi konsumsi, seksi

keamanan, seksi logistik dan perlengkapan, seksi

usaha, dan lain-lain sesuai kebutuhan.

2) Pembuatan proposal

Proposal kegiatan perlu dibuat sebelum pelaksanaan

kegiatan pameran kelas atau sekolah untuk men-

dapatkan persetujuan kepala sekolah. Proposal

kegiatan berisi semua hal yang terkait dengan

pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah

mulai dari awal hingga akhir kegiatan.

3) Penentuan tema

Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai

seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus

disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran.

Misalnya,

“Dengan Pameran Seni Rupa, Kita Tingkatkan

Apresiasi Siswa Terhadap Karya Seni”

. Isi tema juga

Keberhasilan kegiatan

pameran sangat

ditentukan oleh

persiapan jadwal yang

matang. Kegiatan

pameran akan

mengalami kegagalan

jika persiapan

pembuatan jadwal

kurang mengarah

pada sasaran.

WW

WW

W

aa

aa

a

ww

ww

w

asanasan

asanasan

asan

SeniSeni

SeniSeni

Seni

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

119

dapat disesuaikan dengan momen hari-

hari tertentu,

misalnya hari-hari besar nasional atau

hari jadi

daerah setempat.

4) Penyusunan rencana kerja

Rencana kerja merupakan rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan. Sedangkan jadwal kerja

merupakan urutan waktu pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang dilaksanakan perlu ditulis dan

dijadwalkan. Setiap anggota panitia memiliki

rencana dan jad

wal kerja sesuai dengan bidangnya.

No.

Hari/Tanggal

Kegiatan

Peserta

1.

....

Rapat kerja p

anitia tentang rencana kegiatan

Panitia

2.

....

Pendaftaran karya peserta

Panitia dan siswa

3.

....

Pembuatan dan p

enataan dekorasi ruangan

Panitia dan siswa

4.

....

Gladi bersih

Panitia

5.

....

Pembuk

aan pameran

Panitia dan siswa

6.

....

Penutupan dan pengemasan karya

Panitia dan siswa

5) Penentuan tempat pameran dan unsur-unsur

kegiatannya

Tempat pameran diupayakan dipilih posisi yang

strategis, artinya mudah terlihat dari luar dan mudah

dijangkau. Untuk ruangan pameran diupayakan

yang nyaman (pencahayaan dan ventilasi yang relatif

baik) dan aman (struktur dan kondisi bangunan yang

relatif baik).

Dalam perencanaan pameran, terdapat unsur-unsur

yang ada pada seluruh kegiatan pameran, yaitu

sebagai berikut.

a) Acara dan peserta kegiatan: Pameran karya

seni rupa dan kerajinan, yang diikuti oleh seluruh

siswa SMPN 1 Sukosari.

b) Tema: Misalnya,

Dengan Semangat Proklamasi

Kemerdekaan Kita Tingkatkan Semangat Belajar dan

Berkarya Sehingga Menjadi Generasi Bangsa yang

Kreatif dan Mandiri

.

c) Tujuan: Meningkatkan semangat belajar dan

berkarya siswa.

Tabel 5.1

Contoh jadwal kegiatan persiapan pameran kelas atau sekolah

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

120

d) Latar belakang: Pameran terselenggara ber-

dasarkan tuntutan kompetensi belajar siswa

dalam berekspresi dan berapresiasi seni.

e) Sasaran: Pameran dikunjungi oleh segenap

komunitas sekolah dan wali murid.

f)

Materi: Gambar bentuk, gambar ilustrasi, lukisan,

karya grafis, karya seni batik dan tenun, seni

kriya, patung, dan sebagainya.

g) Tempat: Bertempat di Gedung Serba Guna

Sekolah.

h) Perlengkapan: Panil, meja, kursi, lampu, katalog,

sound system

, spanduk, dan perangkat dekorasi.

i)

Panitia: Susunan panitia pemeran seni rupa

dan kerajinan.

j)

Anggaran belanja: Mencakup sumber dana dan

penggunaan dana.

Kerjakan bersama teman kelompokmu.

Coba kamu buat sebuah proposal sederhana hasil

karyamu sendiri tentang kegiatan pam

eran karya seni

rupa kelas atau sekolahmu. Jika meng

alami kesulitan,

bisa meminta petunjuk pembuatannya pada guru

kesenianmu.

b. Pengelolaan pameran

Pengelolaan pameran artinya suatu kegiatan mengatur,

membahas suatu masalah, mengawasi, dan bekerja

bersama untuk kelancaran dalam pelaksana kegiatan

pameran. Tugas mengorganisir merupakan tanggung

jawab ketua panitia dengan dukungan dari semua

anggota. Pengelolaan pameran meliputi beberapa

kegiatan berikut.

1) Pendaftaran dan pemilihan karya

Tujuan pedaftaran karya adalah untuk mengetahui

jumlah karya yang akan dipamerkan. Pendaftaran

karya bisa berdasarkan bentuk (dimensi) atau

jenisnya (patung, lukisan, dan kriya). Karya yang

masuk, dipilih (diseleksi) kelayakannya untuk

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

121

diikutsertakan dalam pameran. Penyeleksian karya

berdasarkan pertimbangan estetika (keindahan)

dan keaslian karya.

2) Pengadaan kelengkapan pameran

Kelengkapan pameran meliputi benda-benda yang

menjadi sarana pendukung kegiatan pameran,

selain benda-benda seni yang dipamerkan.

Kelengkapan pameran tersebut meliputi sketsel

(panil), level, kursi, lampu, perlengkapan dekorasi,

sound system

, spanduk, katalog, buku kesan pesan,

pemandu pameran, dan lain-lain yang mendukung

kegiatan pameran.

Gambar 5.7

Gambar 5.7

Gambar 5.7

Gambar 5.7

Gambar 5.7

Alat-alat kelengkapan

pameran.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Level

Katalog

Brosur

3) Penataan ruang dan karya

Daya tarik karya seni tidaklah cukup hanya dilihat

dari k

ualitasnya, lebih dari itu juga harus didukung

dengan unsur penataannya.

Penataan ruang dilakukan dengan memperhatikan

keindahan interior, keleluasaan bergerak bagi

penonton atau pengunjung, dan kenyamanan

untuk dapat menikmati karya-karya yang dilihat.

Penataan karya seni dilakukan dengan memper-

timbangkan segi kenyamanan ruang, posisi, dan

jarak pandang penonton terhadap karya seni, baik

karya seni dua dimensi maupun tiga dimensi.

Penataan karya yang dipamerkan, dilakukan untuk

karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi.

a) Penataan karya seni rupa dua dimensi

Karya seni rupa dua dimensi disusun berdasar-

kan jenisnya, misalnya jenis lukisan, gambar

ilustrasi, grafis, dan lain-lain. Besar kecilnya

Sketsel

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

122

karya ditata sedemikian rupa untuk memberi-

kan kesan irama yang dinamis sehingga tidak

monoton dan kaku. Tinggi rendahnya karya

seni yang dipajang disesuaikan dengan tinggi

rata-rata pengunjung. Karya-karya tersebut

ditempatkan pada dinding ruangan atau

pada sketsel (papan panil).

b) Penataan karya seni rupa tiga dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi umumnya diletak-

kan di atas meja level. Warna level hendaknya

kontras dengan warna benda yang dipamerkan.

Oleh karena itu, kain warna hitam polos

seringkali digunakan sebagai alas level. Karya

tiga dimensi bisa ditempatkan berdampingan

dengan karya dua dimensi, dengan tetap mem-

pertimbangkan segi estitika dan kenyamanan

bergerak pengunjung.

Berikut disajikan contoh rancangan denah ruang

dan penataan benda-benda yang dipamerkan.

Gambar 5.8

Gambar 5.8

Gambar 5.8

Gambar 5.8

Gambar 5.8

Rancangan denah tempat

pameran.

Pintu masuk

Pintu keluar

Keterangan:

= Pot bunga

= Lukisan (karya 2 dimensi)

= Patung (karya 3 dimensi)

= Meja pintu masuk atau keluar

U

Sumber: Dokumentasi Penerbit

c.

Persiapan akhir dan pelaksanaan pameran

Sebelum pembukaan pameran yang merupakan

tanda dimulainya pameran, perlu diadakan persiapan

akhir. Persiapan akhir dilakukan dengan melaks

anakan

gladi bersih.

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

123

1) Gladi bersih

Gladi bersih dilakukan untuk memeriksa kembali

kesiapan sebelum pelaksanaan pameran dimulai,

yaitu mulai dari kesiapan panitia, tata suara,

perlengkapan karya, dekorasi, dan semua yang

terkait dengan pelaksanaan pameran.

2) Pembukaan pameran

Pembukaan pameran merupakan

acara peresmian yang m

enandai

dimulainya keg

iatan pameran.

Pembukaan biasanya dimulai

dengan kata sambutan dari p

ihak

penyelenggara pameran. Pem-

bukaan pameran dilakukan oleh

kepala sekolah atau unsur lain

dari

luar sekolah yang berkaitan

dengan kependidikan. Untuk

menambah semaraknya acara

pembukaan dapat disertai hiburan musik atau

pertunjukan kreativitas siswa lainnya.

3) Penutupan pameran

Pada akhir kegiatan pameran, diadakan acara

penutupan pameran. Sebelum p

enutupan, bila

memungkinkan diisi kegiatan diskusi seni dengan

mendatangkan pembicara seni, baik dari seniman

maupun kritikus seni.

Hal ini bertujuan menambah

wawasan serta menggugah semangat dan kreativitas

siswa untuk berkarya.

4) Pengemasan

Hal yang tidak boleh diabaikan adalah pada

saat selesainya acara. Pengemasan karya dan

perlengkapan pameran harus dilakukan dengan

teratur sehingga tidak ada barang-barang penting

yang tertinggal, rusak, atau hilang. Seksi keamanan

dan perbekalan didukung segenap panitia ber-

tanggung jawab terhadap waktu pengembalian dan

keutuhan barang-barang yang dipinjam atau

disewa.

Gambar 5.9

Gambar 5.9

Gambar 5.9

Gambar 5.9

Gambar 5.9

Acara pembukaan

pameran.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

124

-

Tenun ikat adalah kain tenun yang pembentukan ragam hiasnya dibuat

dengan cara mengikat bagian-bagian benangnya.

-

Kain songket adalah kain tenun yang dibuat dengan suatu teknik memberikan

benang tambahan berupa benang emas, benang perak, atau benang sutra

dengan cara dicukit atau disongket.

-

Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat cetakan tenun, yaitu

kayu (kayu reng), paku, gergaji, palu, pensil, dan kertas.

-

Bahan yang diperlukan untuk membuat tenunan, yaitu benang

wol

dengan

perpaduan warna yang serasi. Peralatan yang dibutuhkan adalah gunting,

peniti, dan cetakan tenun.

-

Jenis-jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya terdiri atas cetak

dalam, cetak saring, cetak datar, dan cetak tinggi.

-

Alat yang diperlukan untuk membuat cetak tinggi, yaitu acuan cetak pahat

dan pencungkil kayu, tinta cetak, rol karet, dan kertas putih polos.

-

Pameran karya seni rupa kelas atau sekolah

adalah kegiatan memper-

lihatkan karya seni rupa yang dihasilkan oleh siswa selama menempuh

pembelajaran di sekolah kepa

da khalayak umum, baik di dalam lingkungan

sekolah maupun di luar

lingkungan sekolah.

-

Pameran mempunyai tujuan umum, yaitu untuk mendapatkan tanggapan,

penilaian, atau apresiasi dari khalayak umum dalam lingkungan sekolah. Tujuan

khususnya, yaitu bagian dari pembelajaran siswa itu sendiri.

-

Jenis-jenis pameran seni rupa berdasarkan pesertanya, yaitu terd

iri atas

pameran tunggal dan pameran bersama.

-

Tata cara p

elaksanaan pam

eran, menyangkut s

eluruh proses kegiatan

pameran dari tahap persiapan awal, pengelolaan pameran, persiapan akhir,

hingga pelaksanaan pameran.

RR

RR

R

ingkasaningkasan

ingkasaningkasan

ingkasan

Kerjakan tugas ini secara mandiri.

·

Keberhasilan suatu pameran bukan terletak pada

banyaknya karya yang dipajang, namun bagaimana

karya-karya tersebut dapat membuat nyaman pan-

dangan pengunjung. Jelaskan bagaimana pendapatmu

tentang pernyataan tersebut.

BabBab

BabBab

Bab

55

55

5

Berekspresi Melalui Karya Seni Rupa

125

Uji KUji K

Uji KUji K

Uji K

omom

omom

om

pepe

pepe

pe

tt

tt

t

ensi Bab 5

ensi Bab 5

ensi Bab 5

ensi Bab 5

ensi Bab 5

KK

KK

K

erer

erer

er

jakjak

jakjak

jak

an di bukan di buk

an di bukan di buk

an di buk

u tugu tug

u tugu tug

u tug

asmu.asmu.

asmu.asmu.

asmu.

A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Teknik pembentukan ragam hias

yang dibuat dengan cara mengikat

benang yang vertikal disebut ....

a. tenun ikat

b. tenun ikat lungsi

c.

tenun ikat pakan

d. kain songket

2. Persebaran tenun ikat lungsi salah

satunya di daerah

....

a. Batak

b. Bugis

c.

Bali

d. Palembang

3 .

Teknik cetak yang dapat kita jumpai

pada teknik foto mekanik adalah ....

a. cetak dalam

b. cetak saring

b. cetak datar

d. cetak tinggi

4. Berikut yang bukan langkah-

langkah yang dilakukan dalam

tahap persiapan awal adalah ....

a. penataan ruang

b. pengorganisasian

c.

penentuan tema

d. penentuan rencana kerja

5. Pengadaan barang dan perleng-

kapan dilakukan oleh ....

a. seksi publikasi

b. seksi keamanan

c.

seksi konsumsi

d. seksi logistik

1. Coba kamu amati pola hias yang

dihasilkan antara kain tenun

dengan kain batik. Apa perbedaan

kedua karya tekstil tersebut

menurut pengamatanmu?

2. Proses pembuatan cetak tinggi

menggunakan cetakan dari bahan

yang dicukil. Jelaskan proses pem-

buatan cetak tinggi tersebut.

B. Jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

3. Jelaskan perbedaan cetak dalam

dengan cetak saring.

4. Sebutkan tata cara pelaksanaan

pameran dari tahap persiapan awal

hingga pelaksanaan pameran.

5 .

Jelaskan bagaimana penataan ruang

dan karya yang baik pada pameran

kelas atau sekolah.

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

126

B

Adakah yang sulit ketika kamu mempelajari materi berekspresi

melalui karya seni rupa?

B

Apakah kamu sudah memahami proses pembuatan tenun dan cetak

tinggi?

B

Apakah kamu sudah memahami proses kegiatan pameran dari tahap

persiapan awal hingga pelaksanaan pameran?

B

Apakah kamu menggunakan referensi lain untuk belajar? Adakah

hal baru yang kamu dapatkan?

RefleksiRefleksi

RefleksiRefleksi

Refleksi

™

Cari salah satu motif tenun, yang bisa kamu dapatkan dari kain tenun

atau gambar dari media cetak. Buat gambar atau lukisan sesuai

motif tenun yang telah kamu dapatkan tersebut.

™

Buat bagan perencanaan ruang sekolah beserta penataan karya

seninya hasil karyamu sendiri. Bedakan tempat antara karya seni

rupa dua dimensi dengan tiga dimensi. Buat agar pengaturan ruangan

tersebut memberi kenyamanan dan kelancaran bagi pengunjung yang

datang.

MariMari

MariMari

Mari

BerkaryaBerkarya

BerkaryaBerkarya

Berkarya